Merakit OpenBTS Alternatif Telepon dan SMS Tanpa Pulsa

Posted by MY BLOGGER Minggu, 09 Desember 2012 0 komentar

Open Base Transceiver Station, atau disingkat OpenBTS, adalah sebuah BTS GSM berbasis software, yang memungkinkan pengguna ponsel GSM melakukan pangilan telepon atau berkirim pesan singkat (sms), tanpa menggunakan jaringan operator selular komersial.

Artinya, dengan teknologi ini pengguna bisa melakukan telepon atau sms tanpa membutuhkan pulsa. Bahkan, dengan merakit OpenBTS ini, sebenarnya ibaratnya membangun operator seluler sendiri. Hanya saja jangkauan sinyalnya terbatas, dan hanya bisa berkomunikasi dengan ponsel lain yang terkoneksi dengan jaringan OpenBTS ini.

Penerapan OpenBTS di Indonesia sedang digalakkan oleh praktisi teknologi informasi Onno W Purbo. Berikut adalah dasar-dasar perangkat dan piranti lunak yang dibutuhkan untuk menggunakan teknologi ini seperti dikemukakan oleh Onno saat ditemui di kediamannya.

Hardware

Tentu saja hal yang paling dasar adalah seperangkat komputer, bisa desktop ataupun notebook.
Kemudian, untuk OpenBTS versi minimal, dibutuhkan hardware untuk memancarkan sinyal radio bernama Universal Sofware Radio Peripheral (USRP) dan dua jenis antena, yakni antena transmitter dan receiver
.
USRP inilah yang menggantikan peran pemancar pada Base Transceiver Station (BTS) operator seluler komersil. USRP versi minimal bisa didapatkan dengan harga 15 sampai 20 juta.
Lewat kabel USB, sambungkan komputer ke USRP. Setelah itu, dua kabel yang ada di USRP disambungkan ke dua antena tersebut.

Software

Sebelumnya, komputer yang digunakan harus bersistem operasi Linux. Sistem operasi lain seperti Windows atau Mac tidak bisa digunakan untuk menjalankan OpenBTS.
Semua software yang digunakan untuk OpenBTS ini bisa di-download secara gratis, dan semuanya merupakan software open source.

Gunakan software GNU Radio, untuk mengendalikan USRP. Kemudian software OpenBTS, untuk mengontrol operasi BTS. Dan juga ada software sentral telepon bernama Asterisk. Software ini biasa digunakan untuk teknologi sentral telepon generasi 4G.
Protokol yang digunakan oleh sentral telepon Asterisk adalah Session Initiation Protocol (SIP). Protokol macam ini juga dipakai oleh operator seluler komersil seperti Indosat, Telkomsel, XL, Axis, dan lain-lain.

Logika berpikir hardware USRP

Logika berpikir USRP dalam OpenBTS ini kira-kira seperti sound card pada komputer. Sebuah sound card harus diprogram agar mengeluarkan sinyal audio.

Nah, begitu juga dengan USRP yang diprogram agar mengeluarkan sinyal radio. Bukan hanya sinyal radio, USRP ini bisa diatur untuk mengeluarkan sinyal AM, FM, ataupun sinyal TV. Semua sinyal itu diprogram melalui software.

Inilah yang menyebabkan OpenBTS bisa dirakit dengan harga yang murah. Karena pemancarnya diatur lewat software. Jika pemancarnya berupa hardware pasti membutuhkan biaya miliaran rupiah.

Jangkauan OpenBTS versi minimal ini hanya 5 sampai 10 meter saja. Karena, konsumsi listriknya hanya 100 mili watt. Jika power amplifier-nya diganti menjadi 10 watt, seharga 120 juta rupiah (belum termasuk ongkos kirim), jangkauannya bisa mencapai 5 kilometer lebih.

Coba bandingkan dengan BTS milik operator seluler. Untuk versi yang serupa, dibutuhkan biaya 1,5 miliar rupiah.
Bagaimana? apakah anda Tertarik untuk merakit OpenBTS dan mengasuh operator sendiri?




Dengan OpenBTS, Bisa Telepon Lokal Gratis

Saat ini biaya telepon lokal menggunakan telepon seluler (ponsel) sudah bisa dibilang murah. Ditambah lagi dengan perang tarif adu murah yang dilakukan operator seluler.

Namun, pernahkan Anda membayangkan bisa melakukan panggilan lokal dari ponsel tanpa membutuhkan pulsa alias gratis? Hal itu sangat mungkin dengan membangun sebuah teknologi bernama OpenBTS.

Open Base Transceiver Station, atau disingkat OpenBTS, adalah sebuah BTS GSM berbasis software, yang memungkinkan pengguna ponsel GSM untuk menelepon tanpa menggunakan jaringan operator selular. OpenBTS dikenal sebagai implementasi open source pertama dari protokol standar industri GSM.

Menurut praktisi teknologi informasi Onno W. Purbo, saat berbincang dengan Kompas Tekno melalui email, dengan membangun OpenBTS, pengguna dapat melakukan panggilan telepon lokal dan mengirim pesan singkat secara gratis, tentu saja dengan jangkauan tertentu.

Teknologi ini tentu sangat berguna bagi masyarakat di daerah yang belum terjangkau oleh operator seluler. Biasanya, OpenBTS didirikan di daerah pasca bencana yang infrasturktur komunikasinya rusak.

Biaya, Hardware dan Software
Biaya untuk membangun OpenBTS tidak semahal membangun menara Base Transceiver Station (BTS) perusahaan operator seluler yang memerlukan dana miliaran rupiah, meski bisa mencapai ratusan juta rupiah.

Untuk pengimplementasian OpenBTS diperlukan alat bernama Universal Sofware Radio Peripheral (USRP). Peralatan tersebut bisa dibeli dari luar negeri, tentu saja dengan ongkos kirim yang lumayan mahal.

"Untuk USRP versi minimal sekitar Rp 15 sampai 20 juta. Kalau mau lengkap dengan power amplifier dan lain-lain, bisa mencapai Rp 120 juta sampai Rp 150 juta," tutur Onno.

Sedangkan software yang dibutuhkan meliputi Asterisk, Gnuradio dan tentu saja software OpenBTS. "Asterisk untuk sentral telepon. Gnuradio untuk mengontrol hardware radio. Dan OpenBTS untuk mengontrol operasi BTS," papar Onno.

Untuk mengoperasikan sofware-software tersebut, dibutuhkan komputer bersistem operasi Linux. Semua software di atas adalah open source, dan bisa diunduh secara gratis.

Peraturan
Lalu, bagaimana dengan peraturan dari pemerintah, mengingat frekuensi radio adalah sumber daya alam yang terbatas dalam penyelenggaraan telekomunikasi dan dikuasi oleh negara?

"Tentu saja melanggar. Semua telekomunikasi yang gratis biasanya bikin pusing pemerintah," kata Onno.

Namun, Onno tidak berniat untuk mengoperasikannya secara massal, apalagi mengkomersialisasi OpenBTS. Ia mengatakan, tujuan teknologi ini dikembangkan adalah untuk mengedukasi masyarakat Indonesia.

"Kita akan pakai OpenBTS ini untuk memudahkan anak-anak (mahasiswa) yang tugas akhir. Jadi, sama sekali tidak untuk dioperasikan," tutup Onno.

Saat ini, OpenBTS belum bisa digunakan untuk mengakses Internet. Namun, para praktisi teknologi komunikasi sedang mengembangkan jaringan 3G pada OpenBTS.





Open BTS – Bikin Jaringan Operator sendiri

OpenBTS (Open Base Transceiver Station) adalah sebuah BTS GSM berbasis software, yang memungkinkan handphone GSM untuk menelepon tanpa menggunakan jaringan operator selular. OpenBTS dikenal sebagai implementasi open source pertama dari protokol standard industri GSM.

Walaupun ane gak terlalu mudeng teknologi ini, tapi sepertinya bakalan ber prospek cerah.. Bayangkan saja kita bisa membuat sebuah BTS sendiri. Dengan perkiraan harga sekitar 15-30juta rupiah. Bandingkan dengan BTS milik operator seluler biasa yang mencapai milyaran rupiah. wow…

Di Indonesia, proyek Open BTS ini dimulai oleh hacker budiman kita. alias Pak Onno W Purbo hehe.. Dan sejauh pengamatan ane (ceileh) beliau sudah berhasil mengimplementasikan teknologi ini.. lagi-lagi wow

Sayangnya, pemerintah kita belum mengijinkan operasional Open BTS ini. Mungkin karena tekanan provider telekomunikasi yang sudah ada .
bisa dibayangkan kalau misalnya dilegalkan, Fasilitas telfon murah akan benar-benar ada bahkan gratis.


SUMBER:Kaskus.co.id
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SOBAT
Judul: Merakit OpenBTS Alternatif Telepon dan SMS Tanpa Pulsa
Ditulis oleh MY BLOGGER
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://laba2laba.blogspot.com/2012/12/merakit-openbts-alternatif-telepon-dan.html. Terima kasih .

0 komentar:

Posting Komentar

Random artikel

History Posting

Mau Widget Ini? Klik Disini

FRIEND

Copyright of Laba2laba.blogspot.com.